Analisis Mutu Madu setelah Proses Pasteurisasi dan Pendinginan Cepat
Authors
Sasongko Aji Wibowo , Anang Lastriyanto , Vincentia Veni Vera , Bambang Susilo , Sumardi Hadi Sumarlan , La Choviya Hawa , Elok ZubaidahDOI:
10.29303/jrpb.v10i2.407Published:
2022-09-28Issue:
Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan BiosistemKeywords:
madu, ohmic heating, vacuum coolingArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Abstract
Madu berguna untuk proses metabolisme tubuh pada manusia namun memiliki sifat higrokopis sehingga perlu penanganan pascapanen. Kualitas madu dipengaruhi oleh kadar air. Kadar air yang tinggi menyebabkan madu mudah berfermentasi dengan khamir. Proses pengolahan pascapanen madu yaitu pasteurisasi dan evaporasi. Pada proses pasteurisasi dan evaporasi suhu yang digunakan tidak boleh melebihi 70ºC karena akan merusak kualitas madu. Penggunaan ohmic heating untuk pasteurisasi dan vacuum cooling untuk proses evaporasi dan pendinginan menggunakan suhu di bawah 70ºC. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan enzim diastase, kadar air, total padatan terlarut, dan viskositas madu karet setelah proses pasteurisasi menggunakan ohmic heating dan setelah pendinginan cepat menggunakan vacuum cooling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengukuran enzim diastase raw memiliki nilai DN yaitu 12,06 ± 0,146, setelah dipasteurisasi yaitu 8,79 ± 0,132 dan setelah pendinginan yaitu 7,98 ± 0,327. Hasil pengukuran kadar air raw sebesar 17,1 ± 0,153%, setelah pasteurisasi sebesar 16,4 ± 0,306% dan setelah pendinginan menjadi 14,1 ± 0,153%. Hasil pengukuran total padatan terlarut pada madu raw sebesar 62,7 ± 0,577 ºBrix, setelah dipasteurisasi sebesar 64,3 ± 0,577 ºBrix, dan setelah pendinginan menjadi 65± 0,000 ºBrix. Hasil pengukuran viskositas raw sebesar 5,681 ± 0,002 poise, kemudian setelah di pasteurisasi sebesar 5,921± 0,013 poise, dan setelah pendinginan yaitu menjadi 9,506 ± 0,000 poise. Penelitian ini menghasilkan madu dengan kadar air dan enzim diastase yang memenuhi baku mutu, viskositas mendekati baku mutu, walaupun total padatan terlarut belum memenuhi baku mutu.
References
Suranto, A. (2004). Khasiat & manfaat madu herbal: AgroMedia.
Akuba, J., & Pakaya, M. S. (2020). Uji aktivitas enzim diastase madu hutan mentah Gorontalo sebagai imunomodulator. Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy, 4(2), 30-33. DOI: https://doi.org/10.21111/pharmasipha.v4i2.4852
Andriani, A. F. (2021). Pengaplikasian Alat Ohmic pada Proses Pasteurisasi Terhadap Uji Angka Kapang Khamir dan Sifat Kimia Madu Sialang. Universitas Brawijaya.
Ansyarif, A. R. (2018). Kajian Sifat Fisikokimia Madu Hutan (Apis dorsata) dari daerah Maros, Pangkep dan Gowa Sulawesi Selatan. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Apriani, D. (2013). Studi tentang nilai viskositas madu hutan dari beberapa daerah di sumatera barat untuk mengetahui kualitas madu. Pillar of Physics, 2(1).
Ariandi, A., & Khaerati, K. (2018). Uji Aktivitas Enzim Diastase, Hidroksimetilfurfural (Hmf), Kadar Gula Pereduksi, Dan Kadar Air Pada Madu Hutan Battang. Paper presented at the Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M). DOI: https://doi.org/10.31227/osf.io/pqmfu
Aulia, A. I., Lastriyanto, A., Wibisono, Y., & Ahmad, A. M. (2021). Pengaruh Penggunaan Vacuum Cooling Terhadap Perubahan Mutu Madu Hutan Riau. Jurnal Teknologi Pertanian, 10(1), 49-57. DOI: https://doi.org/10.32520/jtp.v10i1.1528
Evahelda, E., Pratama, F., & Santoso, B. (2017). Sifat fisik dan kimia madu dari nektar pohon karet di Kabupaten Bangka Tengah, Indonesia. J Agritech, 37(4), 363-368. DOI: https://doi.org/10.22146/agritech.16424
Fatma, I. I., Haryanti, S., & Suedy, S. W. A. (2017). Uji kualitas madu pada beberapa wilayah budidaya lebah madu di Kabupaten Pati. Jurnal Akademika Biologi, 6(2), 58-65. DOI: https://doi.org/10.14710/baf.2.1.2017.58-66
Feng, C., Drummond, L., Zhang, Z., Sun, D.-W., Wang, Q. J. C. r. i. f. s., & nutrition. (2012). Vacuum cooling of meat products: current state-of-the-art research advances. 52(11), 1024-1038. DOI: https://doi.org/10.1080/10408398.2011.594186
Harjo, S. S. T., Radiati, L. E., & Rosyidi, D. (2017). Perbandingan Madu Karet dan Madu Rambutan Berdasarkan Kadar Air, Aktivitas Enzim Diastase dan Hidroximetilfurfural (HMF). Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, 10(1), 18-21. DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jitek.2015.010.01.3
Hasan, A. E. Z., Herawati, H., Purnomo, P., & Amalia, L. (2020). Fisikokimia Madu Multiflora Asal Riau Dan Potensinya Sebagai Antibakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Chemistry Progress, 13(2). DOI: https://doi.org/10.35799/cp.13.2.2020.31594
Lastriyanto, A., & Aulia, A. (2021). Analisa Kualitas Madu Singkong (Gula Pereduksi, Kadar Air, dan Total Padatan Terlarut) Pasca Proses Pengolahan dengan Vacuum Cooling. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 9(2), 110-114. DOI: https://doi.org/10.29244/jipthp.9.2.110-114
Lubis, N. A. (2018). The Influence Of Liquid Viscosity On Falling Time By Falling Ball Method. Fisitek: Jurnal Ilmu Fisika dan Teknologi, 2(2), 26-32. DOI: https://doi.org/10.30821/fisitek.v2i2.1809
Maliaentika, S., Yuwono, S. S., & Wijayanti, N. (2016). Optimasi Penurunan Kadar Air Madu Metode Adsorption Drying Dengan Response Surface Methodology (Rsm)[In Press April 2016]. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 4(2).
Megavitry, R., Laga, A., Syarifuddin, A., & Widodo, S. (2019). Pengaruh Suhu Gelatinisasi Dan Waktu Sakarifikasi Terhadap Produksi Sirup Glukosa Sagu. Paper presented at the Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Parmitasari, P., & Hidayanto, E. (2013). Analisis korelasi indeks bias dengan konsentrasi sukrosa beberapa jenis madu menggunakan portable brix meter. Youngster Physics Journal, 2(4), 191-198.
Prabowo, S., Yuliani, Y., Prayitno, Y. A., Lestari, K., & Kusesvara, A. (2019). Penentuan karakteristik fisiko-kimia beberapa jenis madu menggunakan metode konvensional dan metode kimia. Journal of Tropical AgriFood, 1(2), 66-73. DOI: https://doi.org/10.35941/jtaf.1.2.2019.2685.66-73
Schvezov, N., Pucciarelli, A. B., Valdes, B., & Dallagnol, A. M. (2020). Characterization of yateí (Tetragonisca fiebrigi) honey and preservation treatments: Dehumidification, pasteurization and refrigeration. Food Control, 111, 107080. DOI: https://doi.org/10.1016/j.foodcont.2019.107080
Singh, I., & Singh, S. J. J. (2018). Honey moisture reduction and its quality. J Food Sci Technol, 55(10), 3861-3871. DOI: https://doi.org/10.1007/s13197-018-3341-5
SNI Madu 8664:2018. (2018). Badan Standarisasi Nasional.
Suhaela, S., Noor, A., & Ahmad, A. (2016). Effect Of Heating and Storage Time Levels 5-(Hydroxy Methyl) Furan-2-Karbaldehida (HMF) In Honey Origin Mallawa. Marina Chimica Acta, 17(2).
Suhartini, E. A., Moechtar, J., & Darmawati, A. (2018). Mutu Produk Madu yang Dijual di Surabaya. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia.5(1), 45-55. DOI: https://doi.org/10.20473/jfiki.v5i12018.45-55
Tulandi, S. M. (2019). The effect of storage temperature on the quality of honey. SANITAS, 10(1), 59-71. DOI: https://doi.org/10.36525/sanitas.2019.6
Wibowo, S. A., Lastriyanto, A., Hawa, L. C., Erwan, E., Junus, M., Jaya, F., . . . Lamerkabel. (2021). Unjuk Kinerja Alat Pasteurisasi pada Proses Pasteurisasi Madu: Studi Kasus PT Kembang Joyo Sriwijaya. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 9(1), 11-21. DOI: https://doi.org/10.29303/jrpb.v9i1.181
Wulandari, D. D. (2017). Analisa kualitas madu (keasaman, kadar air, dan kadar gula pereduksi) berdasarkan perbedaan suhu penyimpanan. Jurnal Kimia Riset, 2(1), 16-22. DOI: https://doi.org/10.20473/jkr.v2i1.3768
Zainuddin, N. M. (2012). Studi Proses Produksi Karaginan Murni (Refine Carrageenan) dari Rumput Laut Eucheuma cottonii secara OHMIC: Pengaruh Lama Ekstraksi dan Suhu Alkalisasi. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makasar.
License
Copyright (c) 2022 Sasongko Aji Wibowo, Anang Lastriyanto, Vincentia Veni Vera, Bambang Susilo, Sumardi Hadi Sumarlan, La Choviya Hawa, Elok Zubaidah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License 4.0 International License (CC-BY-SA License). This license allows authors to use all articles, data sets, graphics, and appendices in data mining applications, search engines, web sites, blogs, and other platforms by providing an appropriate reference. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and will retain publishing rights without restrictions.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem (JRPB).
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).