MODEL PENGELOLAAN LAHAN KRITIS PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG PEUSANGAN MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK
Authors
Ichwana Ramli , Farah Nabila , Purwana Satriyo , Dewi Sri JayantiDOI:
10.29303/jrpb.v11i1.469Published:
2023-03-29Issue:
Vol. 11 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan BiosistemKeywords:
lahan kritis, model, SIG, sistem dinamikArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Abstract
Lahan kritis menyebabkan menurunnya kualitas dan produktivitas dari lahan sehingga tidak dapat dimanfaatkan sebagai media produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi tingkat lahan kritis yang terdapat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Peusangan dan mendapatkan model pengelolaan lahan kritis terbaik berdasarkan waktu pada DAS Krueng Peusangan. Penelitian ini dimulai dengan menentukan sebaran lahan kritis di DAS Krueng Peusangan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Setelah didapatkan distribusi lahan kritis di DAS Krueng Peusangan, lalu dibuat model pengelolaan lahan kritis dengan dua skenario yaitu skenario berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan skenario berdasarkan land use protection. Kemudian dibandingkan scenario mana yang terbaik untuk mengelola lahan kritis di DAS Krueng Peusangan. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada DAS Krueng Peusangan, lahan tidak kritis sebesar 15%, lahan potensial kritis sebesar 10%, lahan agak kritis sebesar 53%, lahan kritis sebesar 9% dan lahan sangat kritis sebesar 13%. Berdasarkan identifikasi lahan kritis di DAS Krueng Peusangan, total luas lahan kritisnya adalah 191.760,02 Ha. Hasil simulasi dengan skenario RTRW yang dijalankan dalam waktu 20 tahun hingga tahun 2042 diprediksi terjadi pengurangan luas lahan kritis yaitu menjadi 174.178,52 Ha. Sedangkan hasil simulasi dengan skenario land use protection diprediksi terjadi pengurangan luas lahan kritis yaitu menjadi 164.914,83 Ha. model pengelolaan lahan kritis yang terbaik berdasarkan waktu pada DAS Krueng Peusangan yaitu dengan berdasarkan skenario land use protection.
References
Darmawan L. C. 2014. Model Sistem Dinamik Perubahan Guna Lahan Pertanian Perkotaan Di Kabupaten Bogor, Forum Ilmiah, Volume 11 Nomor 2
Dewa, O.K dan Budi D.P, 2021. Model Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Lahan Kritis di DAS Limboto, Jurnal Envisoil Vol 1.No.2
Hidayat, L., Sudira, P., Susanto, S., dan Jayadi, R. 2016. Validasi Model Hidrologi SWAT di Daerah Tangkapan Air Waduk Mrica. AGRITECH, 36(4), 467-474. Doi: 10.22146/agritech.16772 DOI: https://doi.org/10.22146/agritech.16772
Huzaini, A. dan Rahayu, S. 2013. Tingkat Kekritisan Lahan di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jurnal Teknik PWK, 2(2), 270-280. Doi: https://doi.org/10.14710/tpwk.2013.2385
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung. Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Nomor : P. 3/PDASHL/SET/KUM.1/7/2018. Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis.
I Ramli, A Achmad, A Anhar and A Izzaty, 2021. Landscape patterns changes and relation to water infiltration of Krueng Peusangan Watershed in Aceh, IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 916 012017 DOI 10.1088/1755-1315/916/1/012017 DOI: https://doi.org/10.1088/1755-1315/916/1/012017
Indrihastuti, D., Murtilaksono, K., Tjahjono, B. 2016. Analisis Lahan Kritis dan Arahan Rehabilitasi Lahan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Tata loka, 18(3), 141-156. doi: 10.14710/tataloka.18.4.222-239 DOI: https://doi.org/10.14710/tataloka.18.3.141-156
Moriasi, D. N., Arnold, J. G., Van Liew, M. W., Bingner, R. L., Harmel, R. D., dan Veith, T. L. 2007. Model Evaluation Guidelines for Systematic Quantification of Accuracy in Watershed Simulations. American Society of Agricultural and Biological Engineers, 50(3), 885-900. Doi: 10.13031/2013.23153 DOI: https://doi.org/10.13031/2013.23153
Noviandi, N., Pradono, P., Tasrif, M., dan Kusumantoro, I. P. 2017. Modeling of Dynamics Complexity of Land Use and Transport in Megapolitan Urban Fringe (Case of Bekasi City). Transportation Research Procedia, 25(1), 3314-3332. Doi: 10.1016/j.trpro.2017.05.193 DOI: https://doi.org/10.1016/j.trpro.2017.05.193
Nuddin, A., Arsyad, M., Putera, M. I., Nuringsih., dan Teshome, T. 2019. Making the Case for Institutional Support on Designing Agroforestry Technology Models for Rehabilitating Critical Lands. Forest and Society, 3(1), 49-63. Doi: 10.24259/fs.v3i1.5975 DOI: https://doi.org/10.24259/fs.v3i1.5975
Nugroho, S. P. 2000. Minimalisasi Lahan Kritis Melalui Pengelolaan Sumberdaya Lahan Dan Konservasi Tanah Dan Air Secara Terpadu. Jurnal Teknologi Lingkungan, 1(1), 73-82. Doi: https://doi.org/10.29122/jtl.v1i1.165
Pratiwi, H dan Yusidana. 2022. Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Debit Puncak di DAS Peusangan Bireuen. Jurnal Viabel Pertanian, 16(1), 82-88. Doi: https://doi.org/10.35457/viabel.v16i1.1719 DOI: https://doi.org/10.35457/viabel.v16i1.1719
Putra, I., Sugianto., Basri, H., 2017. Analisis Perubahan Tutupan dan Lahan Kritis Pada Daerah Tangkapan Air Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (SNP). Banda Aceh, Indonesia: Universitas Syiah Kuala. 105-119.
Susetyaningsih, A. 2012. Pengaturan Penggunaan Lahan di Daerah Hulu DAS Cimanuk Sebagai Upaya Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Air. Jurnal Konstruksi Sekolah Tinggi Teknologi Garut, 10(1), 1-8. Doi : 10.33364/konstruksi/v.10-01.107 DOI: https://doi.org/10.33364/konstruksi/v.10-01.107
Suprajaka, Akhmad Fais Fauzi, Syarifah Noeraini, 2018. Evaluasi Dinamika Spasial Penggunaan Lahan Untuk Identifikasi Tingkat Lahan Kritis Kawasan DAS Cidanau http://library. esaunggul.ac.id
Suroso, 2016. Identifikasi distribusi lahan kritis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) pada sub DAS Krueng Keumireu. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Syafjanuar, T.E., Siregar, K., and Ramli, I. 2021. High Conservation Value Approach in Controlling Water Catchment Area as a Provider of Environmental Services. IOP Conf. Series: Earth and rahayEnvironmental Science, 644, pp012038. Doi : 10.1088/1755-1315/644/1/012038 DOI: https://doi.org/10.1088/1755-1315/644/1/012038
Triasary, K., Purwanto, M. Y. J., dan Tarigan, S. D. 2021. Beberapa Skenario Penggunaan Lahan Untuk Perbaikan Kondisi Hidrologi di Daerah Aliran Sungai Cidurian. Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, 5(2), 121-140. Doi : 10.20886/jppdas.2021.5.2.121-140 DOI: https://doi.org/10.20886/jppdas.2021.5.2.121-140
Ulenaung, V. Y. 2019. Implementasi Penataan Ruang Dalam Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007. Lex Administratum, 7(2), 63-73.
Umar, R. H. 2012. Model Terpadu Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Limboto. Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan, 1, 11-26. Doi: https://doi.org/10.21009/jgg.011.02 DOI: https://doi.org/10.21009/jgg.011.02
License
Copyright (c) 2023 Ichwana Ramli, Farah Nabila, Purwana Satriyo, Dewi Sri Jayanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License 4.0 International License (CC-BY-SA License). This license allows authors to use all articles, data sets, graphics, and appendices in data mining applications, search engines, web sites, blogs, and other platforms by providing an appropriate reference. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and will retain publishing rights without restrictions.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem (JRPB).
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).