REDESAIN ALAT ANGKUT (MATERIAL HANDLING) THIN BROWN CREPE (TBC) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi Kasus pada Pengolahan Karet di PTPN XII Sumber Tengah, Jember)
Authors
Ida Bagus Suryaningrat , Rifdah Atikah , Nita KuswardhaniDOI:
10.29303/jrpb.v8i2.189Published:
2020-09-28Issue:
Vol. 8 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan BiosistemKeywords:
antropometri, Ongkos Material Handling, produktivitas, redesain alat angkut, Thin Brown Crepe (TBC)Articles
Downloads
How to Cite
Downloads
Abstract
Karet adalah komoditas ekspor yang memberikan kontribusi bagi negara dalam meningkatkan mata uang asing di Indonesia. PTPN XII Sumber Tengah merupakan salah satu industri yang bergerak dalam pengolahan lateks. Pada PTPN XII Sumber Tengah masih ada pekerjaan yang dilakukan secara manual, salah satunya pada bagian pengangkutan Thin Brown Crepe (TBC). Pemindahan TBC ke alat angkut beroda dua dilakukan dengan cara meletakkan TBC di atas kepala dengan jarak pengangkutan 70 m. Aktivitas ini menyebabkan pekerja mengalami kelelahan dan sering mengeluhkan rasa sakit pada bagian bahu, punggung, pinggang dan bagian tubuh lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang desain alat angkut berdasarkan prinsip antropometri. Perancangan ulang ditujukan agar pekerja dapat bekerja dengan nyaman, sehingga keluhan berkurang, produktivitas meningkat, tingkat kesalahan yang terjadi berkurang, dan meminimalisir ongkos material handling. Pengambilan data dilakukan dengan 3 cara, yaitu metode wawancara, kuesioner, dan pengukuran langsung. Data antropometri yang diperoleh kemudian menjadi dasar desain alat angkut TBC yang paling sesuai terhadap postur tubuh pekerja. Kemudian dilakukan pengujian terhadap keluhan pekerja, produktivitas, tingkat kesalahan, dan lama waktu pengangkutan. Hasil penelitian menunjukkan, keluhan pada pekerja yang menggunakan alat angkut TBC di PTPN XII Sumber Tengah menurun, produktivitas meningkat menjadi 116%, dan tingkat kesalahan menurun. Kapasitas pengangkutan menjadi lebih banyak, sebelum dilakukan perancangan kapasitas sebesar 150 kg dan sesudah dilakukan perancangan sebesar 300 kg. Setelah dilakukan perancangan, efisiensi ongkos perpindahan menjadi sebesar 3,2%, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya ongkos perpindahan TBC sebesar Rp 8,62 per menit.
References
Aized, T. (2010). Flexible Manufacturing System: Hardware Components. Future Manufacturing System, 1-16.
Anwardi, Permata, E.G., Nofirza, & Harpito. (2020). Merancang Ulang Manual Material Handling Troli Kursi Ergonomis untuk Mengurangi Tingkat Keluhan Rasa Sakit dan Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Banquet (Studi Kasus: Hotel Aryaduta Pekanbaru). Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri, 5(1): 10-11.
Bayu. (2014). Modul 4 Ergonomi dan PSK. https://bayu1194.wordpress.com/2014/04/03/modul4ergonomi-dan-psk/.
Darsini. (2014). Penentuan Waktu Baku Produksi Kerupuk Rambak Ikan Laut “Sari Enak†di Sukoharjo. Jurnal Spektrum Industri, 12(2), 113–247.
Direktorat Jenderal Perkebunan. (2018). Statistik Perkebunan Indonesia Karet 2017-2019. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Hasibuan, Malayu S.P. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Idin, L. (2016). Analisis Produktivitas Tenaga Kerja pada Pengolahan Kopra di Kota Raha. Jurnal Ekonomi, 1(1): 155–163.
Listiarini, A., Widjasena, B., & Wahyuni, I. (2016). Hubungan Kekuatan Otot Punggung dengan Keluhan Nyeri Punggung pada Porter di Stasiun Tawang Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4): 636–644.
Marsantia, G., Suroso, E., & Utomo, T.P. (2014). Kajian Strategi Kebijakan Industri Olahan Karet Ribbed Smoked Sheet (RSS) Berbahan Baku Lateks Kebun dalam Upaya Peningkatan Mutu Produk. Jurnal Teknologi Industri dan hasil Pertanian, 19(1): 84-95.
Mayasari, D., & Saftarina, F. (2016). Ergonomi Sebagai Upaya Pencegahan Musculoskeletal Disorders. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 1(2): 369–379.
Oktaviani, M. A., & Notobroto, H. B. (2014). Perbandingan Tingkat Konsistensi Normalitas Distribusi Metode Kolmogorov-Smirnov, Lilliefors, Shapiro-Wilk, dan Skewness-Kurtosis. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 3(2): 127–135.
Pratiwi, H., Suroto, S., & Widjasena, B. (2015). Analisis Praktik Menggendong pada Buruh Gendong Wanita di Pasar Induk Buah pada Sayur Giwangan Kota Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2): 147–157.
Sokhibi, A. (2017). Perancangan Kursi Ergonomis untuk Memperbaiki Posisi Kerja pada Proses Packaging Jenang Kudus. Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 3(1): 61–72.
Sulnawati, E., Abdullah, S. H., & Priyati, A. (2016). Analisis Teknis Dan Kajian Ergonomika berdasarkan Antropometri pada Penggunaan Traktor Tangan untuk Lahan Sawah. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 4(2): 239–247.
Susandi, D., Widiantoro, S. E., & Hermawan, D. A. (2016). Minimalisasi Ongkos Unit Produksi dengan Otomatisasi Proses Operasi. Jurnal Matriks, 17(1): 33–42.
License
Copyright (c) 2020 Ida Bagus Suryaningrat, Rifdah Atikah, Nita Kuswardhani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License 4.0 International License (CC-BY-SA License). This license allows authors to use all articles, data sets, graphics, and appendices in data mining applications, search engines, web sites, blogs, and other platforms by providing an appropriate reference. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and will retain publishing rights without restrictions.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem (JRPB).
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).